• Home
  • Hujan Musik
  • Review Gigs & Event
  • Belakang Panggung
  • Hujan Skena
No Result
View All Result
  • Home
  • Hujan Musik
  • Review Gigs & Event
  • Belakang Panggung
  • Hujan Skena
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home #alternativerock

Permakluman dan Cetak Biru Akbar Savio dalam Format Band

HujanMusik! by HujanMusik!
2 months ago
in #alternativerock, Hujan Musik, Hujan Skena
Artwok single anyar "This is The End" dari musisi Akbar Savio

Artwok single anyar "This is The End" dari musisi Akbar Savio dalam kolektif Akbar Savio and The Horsemen

Share on FacebookShare on Twitter

Artikel Anggitane

| HujanMusik!, Bogor – Desir angin menyentuh ari, sedikit basah. Hempasannya sedemikian menghampar, lantas memeluk dan merengkuh sisa-sisa rekaman hari. Ada saatnya bisa berdiri sejak awal, ada saatnya terduduk di bagian akhir. Semua adalah proses yang harus dimaklumi. Bisa sama alurnya bisa juga terbalik. Permakluman sama dengan yang disuarakan Akbar Savio melalui lagu “This is The End”.

Penajaman seorang Akbar Savio terhadap lingkungan menjadi daya unjuk yang mampu mengeluarkan lirik dan karya musik terbaru. Masa ketika ia merasa jenuh menjalani kehidupan permakluman di tengah pandemi. Sesekali jenuh, waspada bahkan enggan dan takut. 

Kekangan serba tidak pasti memutus harapan lain yang telah disusun jauh-jauh hari. Lantas muncul pertanyaan dalam benak Akbar Savio, perihal kondisi global yang serba sulit ini. 

“Apakah besok gue masih bisa hidup, atau mungkin mati? Udah banyak yang meninggal karena Covid-19, gue miris ketika ngeliat para korban. Gue takut, dan gue ngerasa, ini kaya akhir dari kehidupan,” tulisnya dalam pesan yang di titipkan untuk  HujanMusik!. 

Bertolak dari pertanyaan yang terus menggema, Akbar Savio mencoba menggambarkan kondisi dunia, khususnya Indonesia. Lalu munculah riak-riak rock mengiringi lirik yang kemudian menjadi lagu ”This is The End”. 

Ia menyeru, “Pada akhirnya dunia ini akan benar-benar berakhir, dan kita semua akan mati, sendirian. Dan saat itu, enggak akan ada yang bisa nolong kita selain diri kita sendiri. Jadi lagu ini kaya pengingat dan refleksi buat diri gue juga”. 

Sebagai jawaban perenungan, Akbar Savio pun kini hadir kembali dengan tranformasi berbeda. Ia menamakannya sebagai Akbar Savio and The Horsemen. Langkah baru untuk terjun bebas menggulirkan project terbarunya, merilis single bertajuk “This is The End”.

Berbeda dari lagu-lagu yang ia lahirkan sebelumnya, lagu This is The End menyuguhkan musik dengan format full band yang mengusung genre musik alternative rock. Dalam prosesnya, Akbar Savio mengerjakan single ini dengan dibantu oleh rekan sesama musisi yaitu Ibrahim Lou (Heiland), Djaling, dan Bonar (Amplop Records/Life Cicla).

“This is The End” menjadi cetak biru project baru dari penyanyi sekaligus penulis lagu Akbar Savio. Sebelumnya pada tanggal 22 Desember 2019 lalu ia telah merilis album bertajuk “2012”. Album solo yang memuat 8 (delapan) lagu bergenre akustik.

“2012” menjadi debut album pertamanya yang hingga saat ini masih bisa dinikmati melalui layanan musik digital.  

“This is The End” direkam dan dirilis oleh Amplop Records. Rilis dalam format digital yang memudahkan sejak Senin, 19 October 2020. 

Melalui “This is The End”  Akbar Savio and The Horsemen  berharap mampu membawa pendengarnya kembali mengingat kejayaan musik alternative rock.

Selamat menikmati musik Indonesia!

Tags: akbar savio and the horsemenhujanmusikmusik bogorThis is The End

Related Posts

Trip on duty, unit rock asal Bogor
#rock

Senarai Kisah-Kisah Rock Perkotaan Trip On Duty

Artikel Anggitane | Hujanmusik!, Bogor – Sempalan rock masih menyisakan hasrat, melenggang bebas menemukan takdir dan menyisir pikir. Membulat...

by HujanMusik!
Soultan: musisi Blues Rock asal Jakarta
#blues

Imajinasi Blues Rock Soultan yang Nyata Bersama Legenda

Artikel Anggitane | Hujanmusik!, Jakarta – Serabut mimpi seperti baru singgah. Menghambur dalam bentang layar dengan kita didalamnya. Mimpi...

by HujanMusik!
Barry Likumahua, musisi yang identik dengan permainan bass itu merilis karya "Nona Manis".
#hiphop

“Nona Manis” dan Terusan Legacy Barry Likumahua

Artikel Anggitane | Hujanmusik!, Jakarta – Sirat rindu atas nama reunian tampaknya sedang menggejala. Mewabah dan menjangkiti minat wawasan...

by HujanMusik!
Sara Fajira, penyanyi muda yang sukses dengan berbagai karya kolaborasi.
#electronicdancemusic

Pesan Disosiatif Elektronika Sara Fajira

Artikel Anggitane | Hujanmusik!, Jakarta – Tawa terbuka Sara Fajiran seketika mengejutkan jiwa. Memecah kesunyian malam selepas ronda keamanan...

by HujanMusik!
Next Post
Timmy Time, pop punk Bogor

Cerita Timmy Time yang Bertahan dengan “Separate”

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Jabogar, hard rock Bogor

    Panjang Umur Jabogar dengan Segala Lantangnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Serigala Penyendiri Bernama Antartick

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Marsha, Kisah Lintas Generasi Idang Rasjidi yang Bukan Ilusi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life Cicla, Artikain yang Kembali Mengemuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemeriahan Rock Bersahaja Absolomb Lewat “Won’t Last Forever”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Home
  • Tentang HujanMusik!
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
HujanMusik! - Read N Listen

© 2021 HujanMusik! by Seluang Institute.

No Result
View All Result
  • Home
  • Hujan Musik
  • Review Gigs & Event
  • Belakang Panggung
  • Hujan Skena

© 2021 HujanMusik! by Seluang Institute.