
[HujanMusik!], Jakarta – Distorsi dari stem gitar nada rendah terdengar pekak. Spirit yang dibawanya berbaur dengan tingkah hentakan perkusi dalam beat cepat. Meski tak menangkap betul apa maksud lirik yang dinyanyikannya, perpaduan aneka bunyi dan teriakan disuarakan seperti mewakili jiwa remaja saya saat itu. Masa remaja dengan topi plakat bertahtakan Anthrax, Megadeth, Slayer dan tentu saja, Metalica. Seiring waktu berselang, saya mengenalinya sebagai thrash metal dengan tambahan Pantera, Kreator, Sodom dan lainnya.
Masih lekat terbayang ketika narasi thrash metal dan musik keras lainnya di Indonesia masih bergelut pada mitos ruang. Musik yang hanya bisa dimainkan oleh dan pada tempat tertentu saja. Jauh berbeda dengan era kekinian yang banyak cara dan celah untuk memainkannya. Masa itu lumrah menikmati Kopi darat dengan atribut homogen yang kemudian lekat dengan sebutan golongan musik Underground.
Musik thrash metal memang tidak akan bisa dipisahkan dari kegeraman darah muda. Itulah alasan mengapa nama-nama penggerak thrash metal semacam Slayer, Anthrax, Megadeth, dan Metallica, masih terdengar kencang dan lugas hingga beberapa dekade.
Legasi yang kemudian coba diteruskan kolektif lokal Jakarta bernama Fakecivil. Persoalan kota dan kungkungan problema dialektika mengarahkan kemarahan mereka untuk menumpahkan amarahnya ke dalam musik beraliran thrash metal. Fakecivil hanyalah sekumpulan anak muda yang berkekuatan Lody di lini depan sebagai vokal dan gitar, lalu ada Dennis (bass), Paulus (gitar), dan Elham (drum). Menggeluti thrash metal sejak tahun 2016, 4 tahun berselang, Fakecivil mulai berani menelurkan single pertamanya bertajuk “Deranged Gunmen”.
Saya cukup tercekat dengan pilihan kalimat dalam bahasa Inggris I don’t teach you how to kill, but kill people who want to kill your perception. Penggalan pernyataan dalam lirik “Deranged Gunmen” yang cukup psikopat namun jika ditelaah lebih dalam, memiliki makna yang juga sangat dalam. Utamanya bagi darah muda yang sedang dalam pencarian jati diri, dan tidak akan mau diatur.
Menurut vokalis Lody, “Deranged Gunmen” tercipta untuk mendorong generasi muda agar tidak mudah termakan norma dan pakem yang terbentuk di masyarakat, bahkan lebih baik menggila daripada mengikuti petuah orang lain.
Jika berjalan lancar, “Deranged Gunmen” akan menjadi peluru pertama yang dikeluarkan Fakecivil dalam rangka memperkenalkan album perdana mereka yang bertajuk “Resistensi Musik Bejat” yang juga akan dirilis dalam waktu dekat. Kini “Deranged Gunmen” sudah dapat didengarkan di berbagai digital streamin platform seperti Spotify, iTunes, Joox, dan lain sebagainya.
…..