Pendar Tiga Pendekar dalam Nisthura

 

Artikel : Anggitane

 

[HujanMusik!], Bogor – Pendaran gawai memancing mata untuk mencermati sekilas. Terpampang sebuah kabar rilisan rap penting pertengahan Februari silam. Menerka-nerka bagaimana bentukan suara yang ditimbulkannya. Pasalnya ada tiga nama talenta rapper lokal penguat rilisan yang diberi tajuk “NISTHURA”. Satu bukti bahwa gelombang rap tak pernah kehilangan riaknya.

Adalah rapper Altarlogika yang memainkan kolaborasi apik bersama Don Wilco dan Joe Million. Ketiganya dengan gairah membara terdengar bersemangat membesut mini album “NISTHURA” yang berisikan 4 track kolaborasi, plus 1 track remix.

Sungguh sesuatu yang tak pernah saya bayangkan, ketiga nama musisi rap itu bakal unjuk karya yang bisa menjadi referensi segar pergerakan rap dan hip-hop lokal.

Saya mengenal Altarlogika pada suatu perjumpaan minimalis di Bogor. Pemilik nama asli Galistanandhya Alifi itu telah memulai perjalanan musiknya sejak masa SMA. Pada Januari 2017 Altarlogika sempat merilis split instrumentalnya bersama Senartogok, unit hip-hop Bandung yang diberi judul “Diam yang tak kunjung padam”. Album ini telah dirilis secara digital. Berlanjut pada tahun 2018 Altarlogika kembali merilis Demo yang berisi 5 lagu (termasuk intro) dalam bentuk digital dan kaset pita. Terakhir, tahun lalu ia terlibat dalam beberapa rilisan karya kolaborasi bersama Ashes (“Paskasenyap”) dan Tuan tigabelas (“Parade Pesta Gila”).

Joe Million, yang bernama lengkap Jayawijaya Parulian Nababan adalah salah satu nama penting diantara pusaran generasi baru rapper Indonesia. Ia muncul dari kancah musik independen yang tengah mengalami kebangkitan. Lahir dan besar di Papua, tapi karyanya baru mulai ketika ia menempuh kuliah pertambangan di Bandung. Akhir tahun lalu, bersama Indra Menus, Joe Million menembus dinginnya benua Eropa menjajal panggung di Nantes (Perancis), Brussel (Belgia), Ferrand (Perancis), Jenewa (Swiss), Zurich (Swiss), Lyon (Perancis), dan Paris (Perancis). Terakhir Joe merilis album berisi 16 track yang diberi judul “Vulgar”.

Sedangkan Don Wilco adalah rapper asal Jakarta yang namanya dikenal berkat metafor yang bertimbal balik pada rima. Kejeliannya merakit bar per bare dengan hal-hal yang tepat sasaran layaknya menempatkan dirinya paham akan segala hal yang ada di dunia.

Secara umum, instrumental pada mini album ini disumbangkan beberapa produser yaitu, Dangerdope, Altarlogika, Prime Manifez, bahkan ketiga rapper ikut menyumbang instrumental pada track “Cipinang Chyper”. Kerjasama ketiganya juga bisa ditelisik pada “Laga Tiga Pendekar”, “Gejokal Kawula Murka”, “Detasmen 666”, dan “Detasmen 666” [remix].

Subangan remix pada nomor “Detasemen 666” dibesut musikus Prime Manifez.

…..

Leave a Reply